08 : Stupid Girl

1780 Kata

Begitu dua potong sandwich dan segelas susuu tandas, Aura berhenti menahan diri dari rasa penasaran yang sejak tadi menggerogoti benaknya, “Kakak ke mana? Kok nggak sarapan bareng kita?” “Kamu belum tahu, ya? Diaz memutuskan pindah ke apartemen mulai hari ini. Katanya lebih dekat jarak antar apartemen ke kantor dari pada jarak antar rumah ke kantor.” Dennis menjawab setelah meminum kopinya. “Lagi pula ini tidak membuat Dad dan mom kaget. Sudah sewajarnya pria dewasa seperti Diaz tinggal sendiri. Dia butuh privasi.” “Jangan khawatir, dua kali dalam seminggu kakak tetap datang membantu pengerjaan tesismu. Dia bilang nggak akan mengakhirinya sekalipun kalian nggak satu rumah lagi,” sambung Asmaya. Melihat ekspresi kaget di wajah anaknya membuat Asmaya paham kalau Aura terpukul dengan kabar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN