Aura mulai disibukkan melengkapi persyaratan ujian tesis. Dia tidak sempat lagi memikirkan hal lain selain tugas akhirnya. Waktu pun banyak tersita, tidak jarang Aura melewatkan makan siang karena terlalu fokus pada pengumpulan artikel jurnal ilmiah, menyiapkan berkas ujian tesis, kartu bebas administrasi, mengumpul foto hitam putih, mengumpul lembar persetujuan ujian tesis yang sudah ditandatangani oleh dosen pembimbing satu, dua, serta koordinator prodi, dan masih banyak lagi. Ini waktu yang paling sibuk sepanjang hidupnya. Strata dua ternyata lebih menguras tenaga dan pikiran. Aura sempat menyesal kenapa dia harus lanjut pendidikan sementara dia tidak suka dibuat stres oleh sesuatu. Namun, setelah penyesalan berakhir, akan muncul semangat baru yang mana membuatnya kembali optimis. Aura