17 : Please ...

2300 Kata

Aura meringis saat Mbak Sisil membersihkan luka di lututnya, sementara itu Asmaya ikut mengernyit seolah turut merasakan apa yang anaknya rasakan. “Mom bilang bawanya pelan-pelan dulu. Karena dipercaya mengendarai sendiri, bukan berarti Aura sudah lihai. Posisi tubuh Aura masih belum seimbang. Kelihatan banget kok, tegangnya tadi. Posisi tangan juga terlalu lurus. Mom jadi ikutan gugup, karena sebelum jatuh ekspresi Aura terlihat jelas sedang was-was.” “Itu ... aku mulai panik waktu nggak sadar nambah kecepatan ke 60 km/h. Rasanya kayak lagi melayang, terus di belakang seperti ada yang dorong. Pikiranku sempat nge-blank, lalu tiba-tiba aja udah nekan rem depan. Saking kagetnya aku, jatuh pun kayak nggak berasa, Mom.” “Iya, nggak berasa, tapi yang liat dibuat kaget setengah mati. Jantung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN