“Az, malam ini aku pergi menghadiri pesta perayaan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang menaungiku.” “Oh, kau ingin aku ikut?” “Tidak. Ada manajerku. Kami pergi bersama.” “Baiklah. Jangan sampai mabuk. Telepon aku kalau kau ingin dijemput.” Harusnya waktu itu Leoni mengiyakan pertanyaan Diaz, bukan menolak mengajaknya ikut serta. Pemandangan pagi ini tidak akan terjadi kalau Diaz yang menemaninya datang ke pesta. Leoni tidak akan mabuk berat dan kehilangan ingatan soal kejadian tadi malam. Terbangun di kamar asing dengan pemandangan punggung telanjang pria yang tak kalah asing, parahnya mereka satu tempat tidur dan Leoni telanjangg di bawah selimut. Tidak perlu berpikir dua kali untuk mengerti. Dia melewati malam naas dan pagi ini sudah tidak perawan lagi. Simbol suci yang berhas