“ADA APA?” teriak Ibram saat tangannya membuka pintu kamar yang ditempati oleh Jennifer. Ia mengarahkan matanya ke segala penjuru arah dengan tatapan yang sangat menyiratkan kewaspadaan. Ibram teringat pada kejadian saat Jennifer berteriak di dalam rumahnya dan ia mendapati wanita tersebut terluka karena ada bom yang meledak di tangannya. Namun, pemandangan yang berbeda ia dapati kini. Jennifer sama sekali tidak berlumuran darah, wanita itu berdiri di atas kasur masih lengkap dengan penampilannya yang khas putri. Bedanya, jika sebelumnya Jennifer tampak anggun, maka kini sebaliknya. Wanita itu mengangkat gaunnya tinggi-tinggi hingga memperlihatkan setengah dari kakinya. Wajahnya terlihat sangat ketakutan dengan tubuh yang bergetar. Masih dalam rasa panik yang menyerangnya, Ibram pun mel