Perjalanan Kasus

2086 Kata

Suasana terasa sangat sepi, kecuali tangis Jennifer yang tak kunjung mereda. Wanita itu tak henti menangis sejak sadar, bahkan ia sempat histeris dan mengacak-acak ruangan tempatnya dirawat dengan terus mengatakan jika seharusnya ia mati saja dan tak membuka matanya kembali. Untungnya Ibram dapat menenangkan istrinya itu dengan segera. Tagannya pun melingkar dengan erat di tubuh Jennifer untuk menghindari pemberontakan yang mungkin saja dilakukan. “I—Ibram, aku tidak mau hidup lagi, ak—ku tidak mau! Mengapa kalian menyelamatkan aku? Aku sama sekali tidak ingin untuk diselamatkan!” lirih Jennifer dengan tangisnya yang terdengar sangat mengiris hati. Bahkan Ibram yang merupakan seorang pria saja sampai berkaca-kaca mendengarnya. Kontan saja lirihan kalimat yang dilontarkan oleh istrinya t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN