Chatura berkali-kali merasa canggung, di tangan kirinya sudah ada undangan dengan nama seorang perempuan yang sudah lama ia tidak temui, entah kenapa ia jadi merasa canggung padahal seharusnya biasa saja, kejadian di masa lampau yang membuat mereka harus terikat satu sama lain, sebenarnya bukan terikat hanya saja kesalah pahaman lah yang membuat mereka jadi mau tidak mau terikat satu sama lain. Chatura kembali menyimpan undangan tadi di dashboard mobilnya, ia akan memberikan undangan itu setelah mereka selesai berbincang, rasanya tidak sopan juga jika baru bertemu lantas menyodorkan undangan begitu saja tanpa adanya basa-basi terlebih dahulu. Dengan langkah gontai Chatura melangkah masuk menuju restaurant, mencari tempat duduk kemudian memesan beberapa makanan yang sudah Anya titipkan bebe