Matanya berlinang air mata, tatapannya kosong menatap jenazah ibunya yang sudah mulai kaku. Gita bangun dalam keadaan linglung, tepat dimana ia membuka matanya ia mendapati ibunya sudah terbaring kaku di dekatnya, Gita tidak tahu sejak kapan ibunya berada di kamarnya hingga berakhir mengenaskan seperti itu. Orang-orang mulai berdatangan ke rumahnya, ia masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi kepadanya hari ini, matanya menatap satu per satu orang yang mulai berdatangan namun ia belum sama sekali melihat seseorang yang ia cari, ia butuh Chatura sebagai penenangnya. “Chatura mana tante?” Tanya nya kepada Melisa yang sejak tadi berdiri di dekatnya, menemaninya dan juga menguatkannya. Suaranya sudah serak karena sejak tadi menangis, ia bahkan masih belum siap melih