BAB 112

1992 Kata

“Kamu tidak tertarik dengan putri bungsu walikota?” Ratna yang biasa menatap bangga cucunya kali ini terlihat amat kecewa. “Dia komplain ke Grandma, katanya kamu nggak pernah bales chat dia lagi.” “Sudah, sudah, kalau Zio tidak suka, Grandpa punya calon lain yang lebih potensial.” Ratna mendesah panjang. “Siapa memangnya?” “Putri bungsu Pak Wibowo bukannya perempuan ya?” “Pak Wibowo, mantan mentri itu?” Bayu mengangguk. “Iya, memang perempuan, tapi masih SMA. Gimana sih, Pa?” cibir Ratna. “Grandma lebih setuju Zio sama Livy, anak wali kota.” Pandangan Bayu meralih ke Zio. “Kamu suka sama Livy?” “Kurang begitu suka, Grandpa. Dia terlalu berisik.” Zio mencoba jujur. Bayu menganguk. “Memang nggak enak punya istri berisik, nih, Grandpa contohnya, telinga jadi tebel keseringan dibaweli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN