Jumat malam Yola mengemasi pakaiannya, memasukkan beberapa potong ke dalam tas ransel. Ada perasaan tidak nyata menyelimutinya. Seolah ia tidak percaya bahwa esok dirinya akan berpura – pura menjadi wanita yang sangat mencintai Gio di depan Zio. “Kak laper,” teriak Yumna yang baru saja pulang. Ia masih mengenakan seragam SMA-nya. “Kak Yola mau ke mana? Mau minggat?” Agak kaget Yumna mendapati kakaknya sedang berkemas. Yola mengangguk. “Ada kerjaan, jadi hari Sabtu besok sampai hari Minggu kamu masak makanan kamu sendiri ya.” “Kerjaan apa sih, nginep segala?” Yumna melirik curiga. “Kakak open BO?” “Husss, ngawur ya kamu!” Yola tak terima dengan tuduhan adiknya. “Bos Kakak bayar Kakak buat jadi pacar pura – pura dia.” “Hubungannya dengan nginep di luar apa?” Yola berjalan ke arah dapur

