Sesekali Leebin memperhatikan ponselnya, tidak ada kabar sama sekali dari Melisa. “Dia lupa? Dia tidak mengirimkan pesan sama sekali padaku?” Bisiknya seraya menatap layar ponselnya. Tak lama setelah dia bergumam, Leebin mendengar derap langkah kaki tengah menuju ke arahnya. Pria itu masih sibuk memerhatikan layar ponselnya. Dia melihat beberapa kali dan berharap ada pesan dari Melisa. Namun tetap tidak ada, kosong! “Hei!” Sapa suara gadis muda tengah berdiri tak jauh dari tempatnya rebah. Gadis itu adalah Rose, rekan syutingnya di lokasi tersebut. Gadis yang sering memusuhi Melisa dan sering dia tolak ketika memberikan sesuatu padanya. Kali ini Rose menenteng sebuah tas kecil berisi dua cup kopi, Rose menentengnya tinggi-tinggi hingga hampir berada di dekat wajahnya sendiri. Senyum cerah