“Kamu nggak komentar?” Melisa menggamit lengannya, karena ujung gaunnya yang panjang. Leebin mengernyit heran, tidak mengerti maksud ucapan wanita itu beberapa detik yang lalu. Pria itu menoleh ke arah Melisa, menatap wajah wanita itu sejenak. Dia melangkah ke belakang punggungnya, seraya memegangi kedua bahunya. Sok-sok an mencermati dari atas ke bawah. Lalu mengambil tangannya kembali, membawanya melangkah menuju ke arah mobil Melisa. Leebin tetap diam, dia tidak berkomentar sama sekali. “Kamu tetap tidak mengomentariku?” Melisa bertanya seraya mengguncangkan lengannya. “Harus?” Menoleh kembali seraya membukakan pintu mobil untuknya. “Nggak usah, palingan komentarmu juga nggak enak didengar.” Ucapnya cuek, lalu masuk ke dalam mobil. Leebin segera menutup pintu mobilnya, lalu mela