“Dasar! Pria penindas!” Gumam Erlin sambil mengusap air mata pada kedua pipinya. Situasi rumit tidak bisa dihindari lagi. Ketika Derent sudah membuat keputusan, maka dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Kabur ke lubang semut pun pasti pria itu akan tetap bisa menemukan keberadaan dirinya. Keesokan harinya, Erlin terjaga oleh tangisan bayinya. Tiga orang perawat menemaninya di sana. Perawat itu merawatnya dengan sangat baik, semua persiapan dan lainnya para perawat itu yang mengurus. Di sisi lain, Derent menghubungi asistennya. Pria itu memberikan perintah pada asistennya untuk mengirimkan janji pertemuan antara dirinya dengan Edward Keil. Sejak semalam Edward tidak pulang ke rumah, dan pagi ini pria itu masih tinggal di dalam motel bersama seorang wanita yang dia bawa dari klub semala