“Kan Mommy udah bilang itu bukan matcha tapi wasabi.” “Pedesssss! Ndaa ukaaa!” teriak bocah perempuan itu sambil melompat-lompat. Leonor merasa sakit kepala, dia memijatnya sambil menatap kelakuan anak keduanya bernama Jaclyn ini memang duplikat dirinya. “Kalau mau, lompat tali sekalian.” Dan itu malah membuat sang anak semakin menjerit. “Lyn, pedesnya gak bakalan hilang kalau kamu jerit-jerit doang.” “Teyusss manaaa?” “Daritadi dikasih kue nih. Makan dulu.” Jaclyn menerimanya dan memakan kue tersebut. dia mulai diam dan menatap sang Mommy dengan mata berkaca-kaca. “Mendingan?” Anak itu mengangguk, membuat Leonor mendudukannya di kursi. Anak berusia 4 tahun ini sangatlah merepotkan. Dia bangun pagi buta untuk memakan matcha diam-diam disaat yang lainnya tidur. dan sialnya, tidak