Hari yang melelahkan untuk Leena. Dia memilih untuk membolos karena sudah tahu kalau ibunya akan ditangani oleh Leonor. Sang perawat juga sudah menjanjikan kalau dirinya akan mengantarkan sang Ibu. Jadi Leena bisa tidur seharian ini. Di jam 9 pagi, Leena masih memejamkan mata. Sialnya dia terganggu oleh panggilan berulang. Ternyata itu dari Ayahnya. Mau apa dia? Ayah: Buka pintunya, Ayah di depan apartemen kamu. Mata Leena langsung terbuka, dia berlari untuk membukakan pintu dan terkejut melihat keberadaan sang Ayah. Pria bertubuh gempal itu benar-benar ada disana. “Ayah mau ngapain kesini?” “Ada urusanlah sama kamu lah.” Pria itu masuk ke dalam tanpa tahu malu. Mengedarkan pandangan melihat sekitar. “Lumayan juga apartemen kamu.” “Ayah mau apasih? Ngapain kesini? Emang gak kerja?”