“Abang pulang. Ada kerjaan juga. Bocah ini di kamu ya, besok pagi bakalan ada yang dateng dari Dinas Sosial.” Gideon mengusap rambut bocah yang sama persis dengan rambut Leena, bahkan tingkahnya juga sama hingga orang berspekulasi kalau ini adalah anaknya Leena. “Okey, hati-hati dijalan. Sini peluk dulu Neng Leena yang cantik.” Gideon terkekeh, tapi dia datang juga memeluk Leena yang berdiri di ambang pintu. Membuat perempuan itu kaget, apalagi ketika Leena dicium puncak kepalanya. “Eh? Eh? Kamu kenapa?” Gideon panic saat Leena kehilangan kekuatan. “Leen? Kamu ping… eh? Kenapa sih?” Gideon sampai menidurkan Leena di ambang pintu. Matanya menyipit melihat tingkah Leena yang tersenyum. “Meleyot,” ucapnya. “Hahaha, dahlah mau pulang dulu.” “Ateeee?” panggil Cecil yang terbangun mencari