Hari demi hari terlewati, Leonor mendekati masa kelahiran. Dia diam dirumah, bersama dengan Leena yang tengah libur. Usia kandungan Leena dan Leonor cukup jauh. Leonor sudah siap melahirkan, Leena baru memasuki minggu ke Sembilan. “Lu udah kayak yang busung lapar.” Leonor membalasnya dengan senyuman penuh ketenangan. Sampai membuat Leena heran. “Kok lu gak jawab gue sih?” “Kata Aa, gak boleh ngomong sama monyet. Nanti dikira stress.” “Wah bener-bener lu ya.” Leonor tertawa saja, dia menyiapkan makanan untuknya dan Leena. Meskipun dibantu oleh pelayan, Leonor tetap ingin menyajikannya sendiri untuk sang tamu. Sekalian dia ingin memberitahu pada Leena tentang beberapa hal yang harus dia konsumsi selama hamil. Leena juga calon dokter, jelas dia tahu. Tapi jam terbang Jerome lebih tinggi