Resmi menjadi suami istri, Leena tidak sabar melakukan malam pertama dengan Gideon. Dia terus menempeli pria itu, seolah Gideon akan dicuri kalau dirinya melepaskan sebentar saja. “Abang….,” rengeknya terus menerus seperti itu. Gideon hanya bisa tersenyum hambar, Leena benar-benar diluar nalar dan membuatnya ketakutan juga. “Leena, ada tamu. Jangan terlalu nempel kayak gini.” “Emangnya kenapa? Abang gak suka? Kan nanti malem, kita juga nempel, Bang. Kenapa harus ditunda-tunda? Heran deh.” “Kan malemnya juga belum. Nanti dulu banyak tamu ini.” Leena terkekeh dan mengecup pipi Gideon, mencoba menahan diri dengan melakukan apa yang suaminya inginkan. Leene berdehem dan memasang postur tubuh elegant ketika seseorang mendekat. Itu pasti salah satu rekan kerja Gideon, karena mereka saling me