Menikahlah Denganku

1355 Kata

Perlahan mata yang tertutup itu mulai terbuka. Naura mengerjap meraih kesadaran dan hal pertama yang ia lihat adalah langit kamarnya. Ia memejamkan mata kembali dan mendesah berat. Ia mencoba menghilangkan pikirannya akan mimpinya semalam. Mimpi yang membuatnya kian memikirkan Aksa. Ia kembali membuka mata dan meraih ponselnya di atas nakas. Satu panggilan tak terjawab membuat alisnya mengernyit. Ia segera menggeser layar dan mendapati nomor Aksa disana. Tiba-tiba rasa penyesalan merasukinya. Seharusnya ia mendengar dering ponselnya agar bisa mengangkat panggilan dari Aksa. Dadanya mulai bergemuruh. Apakah ia harus menghubungi Aksa sekarang? Tapi bukankah memalukan jika ia menghubungi terlebih dahulu di waktu yang masih pagi? Ia mencoba memberanikan diri, tinggal satu sentuhan pada layar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN