Di dalam mobil. Setelah mengakhiri panggilan telepon dari Aji. Daren menyimpan ponselnya dan menatap Aline yang ada dalam pelukannya. Tatapannya terlihat sedih dan itu telah membuat Aline ikut merasa sedih ketika melihatnya. "Sayang, kamu kenapa?" Tanya Aline sambil mengulurkan tangannya untuk mengusap lembut pipinya Darren. Darren menatap telapak tangan Aline dan mengecupnya. "Kenapa keluarga aku sendiri selalu membuat masalah denganku. Seharusnya mereka yang mendukung aku. Tapi … tapi kenapa dia malah menambah masalah aku?" ucap Darren, dia memeluk erat tubuh Aline serta berharap, setelah memeluk Aline. Perasaan marah di dalam hatinya bisa membuatnya jauh lebih tenang. "Sayang, memangnya siapa tadi yang membuat kamu marah? Apakah dia papa kamu?" Tanya Aline kepada Darren. "Bukan,

