Alta dan Enif mengundang Leo untuk makan malam di kamar hotel agar tidak banyak yang curiga. Leo merasa senang dan memeluk Alta dengan bahagia. "Mohon maaf saya jarang berkunjung. Pekerjaan saya di laut lepas dan jarang sekali kembali ke tanah air. Tapi sekarang, saya sudah pensiun. Waktunya menikmati hari tua," ungkap Leo. "Melihat om Alta seperti ini, saya jadi kangen Riga," Leo mengingat sahabatnya itu. Alta hanya tersenyum, "Saya tidak pernah bisa lupa, selalu merindukannya. Namanya juga anak. Riga anak yang pendiam dan tidak pernah banyak bicara, tapi dia sangat perhatian dengan caranya." "Iya. Itu mungkin yang membuat teman teman wanita jatuh hati padanya," Leo tersenyum. "Om harus tahu, putra om semata wayang itu jadi idola kaum wanita pada zamannya." Alta tertawa, "Mungkin