Mereka berdua melangkah keluar ruangan. Menuju parkiran dan pergi ke sebuah rumah makan yang tak jauh dari kantor Delia. "Aku minta maaf karena ucapanku tadi pagi. Aku nggak bermaksud menyakitimu dengan kalimat itu." Barra bicara setelah mereka duduk dan memesan makanan. "Nggak apa-apa!" sahut Delia cepat. "Tolong juga percayai aku, meski adakalanya Tiara masih mengganggu kita, kamu harus percaya kalau aku ingin bertahan dengan pernikahan ini. Ini pilihanku. Aku ingin kamu yakin itu." Delia menatap lama wajah berahang kokoh dihadapannya. Ingin menemukan kejujuran dari sorot mata dan ucapan Barra. "Mas, semalaman aku sudah berpikir dan aku nggak risau lagi dengan perjalanan hidupku. Aku nggak takut kehilangan orang yang nggak setia. Aku nggak akan rugi kehilangan orang yang tega mengkhi