Malam 2

1050 Kata

Hening. Delia menarik napas dalam-dalam kemudian kembali menatap sang suami. "Aku nggak akan mengandung anak dari lelaki yang nggak mencintaiku. Aku nggak ingin anakku menjadi korban keegoisan orang tuanya saat kita bercerai nanti." "Siapa yang bilang kita akan bercerai?" Barra menatap lekat istrinya. Sorot tajam netra itu membuat Delia tidak sanggup menentangnya. "Aku memang telah membuat kesalahan. Aku sudah minta maaf dan ingin memperbaiki hubungan kita. Sudah kubilang kalau kita nggak akan bercerai." Suara Barra melunak. "Kamu nggak memercayai ini, Delia?" "Nggak. Karena Mas masih membiarkan perempuan itu bisa menghubungimu. Berapa kali dalam sehari ini dia telah meneleponmu. Apa ini yang namanya kita memperbaiki hubungan?" Barra menarik napas sejenak. "Aku nggak pernah menerima te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN