Barra membuka aplikasi pesan. Semua pesan yang masuk menanyakan kondisi dan keadaannya. Juga berisi doa agar dirinya lekas pulih. Barra membalasnya satu per satu dengan kalimat yang sama. Ucapan terima kasih dan mengabarkan bahwa dia sekarang baik-baik saja. "Ada yang mengirimkan email juga, Mas." "Oh ya?" "Iya. Tapi maaf, aku sudah membuka dan membacanya. Ada email dari Cintiara. Dia tahu Mas kecelakaan. Mungkin dia khawatir karena berkali-kali mengirimkan pesan bertanya keadaanmu." Delia bicara dengan wajah tenang. Kendati perasaannya sedang bergolak. Pria itu diam sejenak, kemudian beralih memeriksa emailnya. Benar yang dikatakan Delia. Cintiara berulang kali menanyakan kabarnya. "Maafkan Mas ya, karena tidak bisa mengganti email. Jadi dia masih bisa mengirimkan pesan. Tapi Mas ngg