Gelisah 2

1095 Kata

Samudra mengangkat wajah. Gadis yang berpakaian kantoran itu tersenyum ke arahnya sambil mengulurkan tangan untuk menyalami. "Akhirnya kita bertemu juga. Boleh saya duduk di sini?" pintanya ramah. "Boleh. Silakan." "Kenapa nggak menghubungi saya. Saya bertanggungjawab atas kerusakan lampu sein yang saya tabrak kemarin." "Nggak apa-apa. Saya sudah membereskannya sendiri," jawab Samudra sambil tersenyum. Diva jadi canggung dan tidak sanggup menatap mata teduh pria di hadapannya. Ada debar di d**a yang getarannya terlalu kuat dan membuatnya jadi serba salah. Mata itu seolah menghipnotisnya. Dia terbiasa berhadapan dengan banyak orang. Di kantor, di butik, tapi ini sungguh berbeda. Ada kharisma tak biasa dari sosok pria di depannya. "Nama Mas siapa?" tanya Diva pelan. "Samudra." Samudr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN