"Bagaimana kamu bisa memutuskan untuk menjadi seorang mualaf?" Delia sangat penasaran karena Yovan sangat teguh memegang keyakinannya. Seteguh dia menjadi pria setia pada kekasihnya. "Mukjizat," jawab pria itu sambil tersenyum. "Ceritanya panjang. Jika ada kesempatan kita bertemu lagi, aku akan ceritakan pengalaman itu. Oh ya, gimana kabarnya Om dan Tante?" "Alhamdulillah, sehat. Kalau papa sih biasa, keluhannya antara kolesterol dan hipertensi." "Keluhan pebisnis. Di rumah bisa jaga pola makan, tapi di luar nggak bisa ngehindar." "Iya." "Tapi nggak perlu cemas kan, ada Mas dokter yang sedia setiap saat. Oh ya, Mas Samudra udah nikah apa belum?" Delia menggeleng. "Belum." "Serius?" "Iya. Mas Sam penuh rahasia kalau soal asmara." Diam sejenak. Mungkin di antara mereka bertiga hanya