Bab 49

1001 Kata

Langkahnya gontai dan mulai bergetar, begitu kedua kakinya mulai mendekati pembantas yang hanya terdapat sebuah pagar besi dengan tinggi selutut. Satu langkah lagi Maureen maju, maka ia akan terjun bebas dari lantai sepuluh dan tubuhnya akan menghantam lantai keras yang akan menghancurkan tubuhnya dalam sekejap. Sebuah solusi untuk setiap permasalahan yang kini tengaj di hadapinya.  Haruskah Maureen melakukan hal gila seperti itu, untuk menyelesaikan beban hidup yang kini dirasakannya?  Bukan  hanya itu saja, Maureen pun kini merasakan kerinduan yang semakin Membuatnya tersiksa.  "Aku kangen kamu, Bar." Ucapnya lirih diiringi hembusan angin yang menerpa wajahnya. Udara dingin begitu menyentuh kulit dan menembus tulangnya, namun Maureen tidak peduli. Yang dirasakannya saat ini hanya putu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN