Maureen tidak pernah menyangka ia akan kembali bertemu dengan mantan suaminya, Barry. Setelah perceraiannya satu tahun lalu, Maureen kembali fokus pada pekerjaannya di dunia hiburan. Ia menghabiskan waktu dan tenaganya hanya untuk bekerja, selain karena sosoknya mulai kembali dikenal publik juga karena ia ingin melupakan pahitnya perceraian yang dialaminya. Nasib berkata lain, meski ia sudah berusaha menghi dar namun rupanya mereka masih dipertemukan kembali dalam satu waktu.
Pertemuan itu membuktikan bahwa keduanya masih saling mencintai. Meskipun melakukan one night stand dalam pengaruh alkohol, namun tidak lantas membuat Maureen dan Barry lupa akan hari itu.
Satu bulan berlalu setelah kejadian malam itu, Maureen kembali dikejutkan dengan hasil tes kehamilan dan dirinya dinyatakan positif. Maureen tengah berbadan dua sementara Barry tidak mengetahui akan hal itu. Maureen mencoba untuk menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya dan juga Barry, dibantu oleh Ramli sang manager ia pun bersembunyi di kediaman Ramli. Maureen berencana akan membesarkan anaknya seorang diri, tanpa seorang suami. Namun tanpa disadari, Barry justru mulai mencurigai kehamilan Maureen terlebih saat Barry mengikuti Maureen ketika wanita itu hendak menemui seorang dukun beranak.
Kecurigaan Barry ternyata tidak sia-sia karena pada akhirnya ia tau Maureen tengah mengandung buah hatinya. Kabar tersebut tentu saja disambut baik oleh Barry, karena sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab tentu saja ia akan menerima maureen dan juga bayi mereka. Perjuangan Barry untuk meyakinkan Maureen tidak semudah yang dipikirkannya, karena Maureen tiba-tiba menolak dan tidak ingin rujuk dengannya. Alasan Maureen menolak, yaitu karena Maureen yakin Barry masih belum mencintainya sepenuh hati seperti yang pernah ia rasakan dulu.
Maureen tidak ingin terluka untuk kedua kalinya, hingga ia menolak ajakan rujuk. Kali ini Barry tidak akan mudah menyerah begitu saja, ia tetap berusaha meski di tengah usahanya itu ada Ramli, sosok lelaki yang juga diam-diam mencintai Maureen.
Ramli mencintai Maureen sejak lama, namun ia tidak berani untuk mengungkapkannya. Dalam kesempatan yang sudah ditunggunya, Ramli pun akhirnya memberanikan diri mengutarakan isi hatinya. Hal itu justru membuat Maureen dilema. Hati kecilnya tidak bisa berbohong, ia masih mencintai Barry si mantan suami. Tapi dilain sisi, ia juga tidak bisa mengabaikan perasaan Ramli begitu saja karena lelaki itu sudah banyak berkorban untuknya.
Dilema yang masih dirasakan Maureen membuat ia akhirnya memutuskan untuk memilih Ramli. Keputusan Maureen tentu saja membuat Barry kecewa, namun ia tidak bisa memaksakan kehendak dan kembali melukai hati Maureen. Barry mencoba berbesar hati dengan mengikhlaskan Maureen bersama Ramli dengan syarat ia masih bisa bertemu buah hatinya kelak.
Menjelang hari pernikahannya dan Ramli, Maureen justru tidak merasa bahagia. Ada ruang kosong dalam hatinya yang tidak bisa diisi oleh siapapun, kecuali Barry. Maureen tau akan keinginannya sendiri, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena pernikahannya dan Ramli sudah didepan mata. Maureen menangis, menyesali kesalahannya dan membiarkan Barry pergi hingga membuat kondisinya memburuk. Maureen mengalami pendarahan hebat hingga membuat bayinya tidak tertolong dan meninggal. Tidak hanya kehilangan Barry, ia pun harus kehilangan bayinya. Hal itu membuat Ramli merasa iba, hingga akhirnya ia pun mencari Barry dan menyatukan dua insan yang saling mencintai.
Akankah kisah cinta antara Barry dan Maureen memasuki babak baru, dimana mereka memulai kembali kehidupan baru dan rujuk. Tidak berselang lama setelah menikah, Maureen kembali dikaruniai seorang anak yang membuat rumah tangga mereka semakin harmonis.