Barry berdiri sambil mendongak menatap layar televisi yang diletakan di lobi kantor. Hal yang sangat jarang dilakukannya yaitu memperhatikan berita gosip yang disiarkan tepat pukul tujuh tiga puluh, atau lebih tepatnya tiga puluh menit sebelum jam masuk kantor. Terkadang Barry merasa heran sekaligus bingung sendiri, mengapa acara gosip tersebut diletakan di jam-jam tanggung yang bisa membuat orang lain terlambat datang ke kantor. Karena bukan hanya dirinya saja yang kini tengah menatap layar televisi tersebut, tapi juga beberapa karyawan lainnya yang tampak begitu serius menyimak setiap berita yang disampaikan si pembawa acara. Barry memang tidak terlalu menyukai berita seperti itu, atau lebih tepatnya ia tidak mau tau berita-berita yang menurutnya tidak penting. Hanya saja begitu nama M