Training

2175 Kata

Rene menghempaskan napas saat mendapati lagi pintu apartemen Julian. Pagi-pagi sekali Julian sudah memintanya datang. Ini mungkin akan menjadi momen-momen terakhirnya bersama Julian. Gadis keras hati itu tidak bisa memungkiri bahwa pemikiran itu mengundang rasa perih di batinnya. Rene berusaha keras mengabaikan. Sulit. Ia menghela napas berkali-kali dalam rangka mempersiapkan diri. Rene mengetuk pintu beberapa kali. Tidak lama tuas pintu begerak. “Halo,” sapa Julian saat membuka pintu. Lelaki itu terlihat sangat santai dengan kaos berleher V dan celana bermuda yang sama-sama berwarna biru dongker. Gayanya mengingatkan Rene saat mereka sempat menghabiskan waktu di Jogja. Santainya Julian berbanding terbalik dengan Rene yang datang dengan pakaian seakan hendak menyelesaikan urusan bisni

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN