Aretha pikir semua masalahnya sudah selesai. Tidak, bukan sudah selesai karena ia tahu bahwa masalahnya belum benar-benar berakhir. Namun tadinya ia pikir masalahnya akan sedikit berkurang atau minimal tidak akan bertambah hari ini. Namun nyatanya ia salah. Harapan hanyalah sekedar harapan saja. Sekembalinya ia dari makan bersama Aji. Ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang di kantornya. Tamu tak diundang yang kini sedang duduk cantik memainkan ponselnya tanpa terganggu dengan bau cat yang menguar di udara. "Kau sudah kembali?" Pertanyaan itu dengan santainya terlontar ke arah Aretha yang berjalan masuk ke ruangannya dari sosok yang memiliki tubuh, wajah dan suara yang sama dengannya. Gadis itu tersenyum manis ke arahnya dan dengan gerakan anggun memasukkan ponsel yang sedang dipegangn