Aretha membuka matanya dengan perlahan. Cahaya lampu yang ada di atas kepalanya membuat pandangannya silau sehingga mau tak mau ia kembali mengerjap untuk memfokuskan pandangan. Aretha berusaha menggerakkan tangannya namun ia merasakan sesuatu menahannya. Ia menoleh dan melihat Alfatih tengah tertidur dalam posisi duduk dengan kepala bersandar pada ranjang dan kedua tangannya menggenggam tangan Aretha dengan begitu eratnya. Apa yang pria itu lakukan disini? Tanyanya pada diri sendiri. Aretha memilih untuk merubah posisi tidurnya menjadi miring ke sisi kanan dan condong ke arah Alfatih. Memilih untuk memperhatikan wajah pria yang sedang tertidur itu dengan seksama. Rasanya sudah lama sekali bagi Aretha terbangun dengan melihat wajah Alfatih. Saat ia masih tinggal di kediaman Dzakir,