57. Akhir Pertarungan

1220 Kata

Nayarra bangun dengan tergesa-gesa dari kursi kerjanya di klinik konsultasi ketika melihat nama Sera sebagai pasien berikutnya. Dia segera membukakan pintu dan mengajak Sera masuk. "Sera, kenapa tidak mengabari dulu kalau mau datang?” tanya Nayarra kaget. “Aku bisa mengosongkan jadwal untuk kamu." Sera tersenyum kecil. "Aku hanya ingin jadi pasien biasa seperti yang lain." Nayarra mengajak Sera duduk, lalu bertanya hati-hati, "Kamu ingin konsultasi dengan aku?" Sera mengangguk ragu-ragu. "Boleh, 'kan?" "Tentu boleh, tapi kenapa harus di sini?” Nayarra memandangi adik iparnya dengan tatapan heran. “Kita bisa ketemu di tempat lain yang lebih nyaman." "Aku mau di sini aja." Nayarra menepuk lembut tangan Sera, kemudian berkata tenang, "Coba ceritakan sama aku, ada apa dengan kamu?" "Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN