"Ngg … tadi itu …." Raline benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa. Tatapan tajam adiknya saat ini mengingatkan Raline akan suasana di ruang sidang saat jaksa penuntut menanyai tersangka. Sungguh membuat deg-degan. "Apa yang sebenarnya kalian bicarakan tadi?" tanya Sera dingin sembari terus memberikan tatapan tajam ke arah kakaknya. "Mm … tadi itu aku … ngg … lagi bahas …." Raline benar-benar gelagapan parah di hadapan adiknya. Kalau seperti ini, situasi jadi seperti terbalik. Mana yang kakak dan mana yang adik, jadi seperti salah posisi. "Jawab aku dengan jujur, Ral!" desak Sera habis sabar. “Aduh!" Raline tertunduk dalam, memejamkan mata, lalu menjawab cepat dalam satu tarikan napas. "Hanya soal pekerjaan, Sera!” Raline yang memang pada dasarnya paling tidak bisa berbohong, memi

