Dipta memijit pelipisnya yang terasa pening membaca beberapa laporan yang tidak sesuai dengan rencananya, beberapa proyek mengalami kerugian yang cukup besar, padahal di quartal pertama hingga kedua semua berjalan sesuai rencana dan sesuai prediksinya, namun di quartal terkahir justru anjlok begitu mengerikan. Dipta melepas kacamata bacanya, lalu melihat pada ponselnya yang menampilkan fotonya dan foto Saki pada saat mereka melakukan foto maternity bulan lalu. Senyum Saki dengan perut wanita itu yang sudah membuncit membuat kekusutan di kepala Dipta pelan-pelan sirna, digantikan dengan perasaan hangat dan penuh kerinduan pada sosok yang selalu bisa menenangkan hatinya. Dia lalu melirik pada toples cookies yang baru saja dibawakan oleh Saki tadi pagi, semenjak hamil, Saki lebih suka b

