Extra Part 4 | Malam yang Sempurna

1519 Kata

Saki dan Dipta memasuki area pemakaman yang terlihat rindang itu, sang penunggu makam yang sedang bersih-bersih di area gerbang langsung tersenyum menatap ke arah Saki dan Dipta. Keina yang berada dalam gendongan Saki terlihat menatap dengan tatapan menerka-nerka tempat yang baru dikunjunginya. Saki mendekap bayi mungil itu erat dan mengecupnya. “Assalamualaikum Ayah … Ibu.” Bisik Dipta yang langsung mengusap nisan itu dengan posisi berjongkok di sana. “Assalamualaikum Uti … Eyang …” Ucap Saki mewakili Keina, matanya tiba-tiba memanas, namun senyumnya lebar. Hari ini dia kembali mengunjungi orang tuanya namun tidak lagi sendirian, tapi membawa kedua belahan jiwanya. Saki hanya diam memperhatikan Dipta yang sedang berdoa dan dia pun mengangkat tangannya seraya berdoa. “Maaf Dipta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN