Saki terbangun saat perutnya kembali bergejolak di jam empat pagi, dia bergegas ke toilet dan berjongkok di depan closet lalu memuntahkan semuanya. Dipta ikut beranjak dan melihat Saki dengan panik, dia memijat lembut tengkuk Saki dengan telaten, tatapannya begitu khawatir, lalu saat melihat Saki tidak lagi muntah, Dia meraih Saki dan membersihkan bibir wanita itu, membasuhnya dengan air lalu mengelapnya dengan handuk yang terlipat rapi di kompartemen dekat wastafel, selanjutnya Dipta membopong Saki keluar dari toilet. “Masih mual perutnya?” Tanya Dipta membuat Saki mengangguk dan menyandarkan kepalanya di d**a Dipta dan mengalungkan lengannya di leher Dipta. “Aku mau membuat teh jahe, Mas.” Ucap Saki membuat Dipta mengangguk, lalu menurunkan Saki di sofa ruang tamu, mengecup kening

