Senyum Dipta tersungging sempurna saat melihat Saki yang tengah sibuk berkutat di dapur. Dia melangkah dengan pelan lalu memeluk Saki dari belakang dan menghirup aroma Saki yang menjadi candunya. Lalu mengecupi leher Saki dan menggigitnya kecil sambil menggodanya.
“Masak apa, sayang?” Tanya Dipta meniup leher Saki dan kembali menggigitnya kecil, membuat wanita itu langsung memukul lengan Dipta dan mendesis kesal.
“Jangan macam-macam, Mas. Ini kompornya menyala.” Ucap Saki membuat Dipta terkekeh lalu melepaskan pelukannya sambil mengecup pipi Saki dengan gemas.
“Buat bubur kacang hijau. Semalam Keina menginginkannya. Untuk sarapan dan bekal kamu aku buat ayam teriyaki dan tempura ya, Mas. Sudah siap kok.” Ucap Saki membuat Dipta mengangguk dengan hati yang senang.
Sudah satu bulan se
