“Yah … Yah…” Keina dalam gendongan Dipta terus memanggil-manggil ayahnya itu dan menatapnya dengan tatapan yang lucu. Saki yang melihat itu tersenyum haru dan mengecup puncak kepala Keina. Mereka baru saja keluar hotel dan akan berangkat menuju kediaman Pakdenya. “Keina rindu Ayah ya?” Ucap Saki membelai pipi chubby Keina. “Uhh … kesayangan siapa si ini? Kesayangan Ayah yaa … Manis sekali si cantik ini.” Dipta mengangkat Keina tinggi dan menghadiahi Keina dengan kecupan bertubi-tubi, membuat Keina tergelak dan Dipta kembali mendekapnya dalam gendongan. “Silahkan Tuan dan Nyonya.” Ucap seorang supir yang memang akan mengantarkan mereka selama berada di Jogja. “Terima kasih, Pak.” “Kamu sudah menghubungi Pakde kan, sayang?” Tanya Dipta membuat Saki mengangguk. “Sudah, Mas. Kata

