“Assalamualaikum, Sayang … Lihat apa yang Mama bawa?”
Teriakan yang riang itu membuat Saki yang sedang sibuk di dapur menyiapkan makan siang untuknya dan Dipta langsung tersenyum dan mencuci tangannya.
Dia menyambut Mama Laras dengan senyum yang manis lalu menyalaminya.
“Mama …. Kemarin Mama baru membelikan mainan dan baju juga loh. Bisa-bisa kamar baby peace penuh sebelum dia lahir, Ma.” Ungkap Saki melihat betapa banyak belanjaan di tangan mama mertuanya itu.
Namun Mama Laras hanya tertawa lalu meletakkan semua belanjaannya itu di kursi kemudian memeluk Saki erat. Wanita paruh baya itu kemudian berlutut dan mengecup perut Saki yang sudah membuncit.
“Cucu Oma aktif sekali, dia menendang, sayang.” Laras mendongak menatap Saki dengan tatapan berbinar, Saki juga merasakan itu dan i
