Bak seorang penguntit, Danil kembali ke Mall. Dan ia baru tahu jika wanita itu bekerja di salah satu Mall. Tepatnya di toko tas wanita. Pantas pakaiannya sama dengan pelayan toko ini. Danil hanya menatap dari kejauhan wanita itu yang dengan gesit melayani pelanggan toko. Senyumnya, tubuh mungilnya benar-benar mirip Hana, tidak ada yang beda. Astaga! Danil meraup wajahnya. Bisa gila dia kalau begini. Mengintai wanita lain yang jelas-jelas bukan Hana. Tapi wajah itu, Danil seakan tak rela wajah itu ada di sana, dan tak lagi mau memandangnya. Sehari dua hari mungkin Evelyn bisa menahan diri atas sikap aneh suaminya, tapi lama-lama ia jengah juga. Itu sebabnya ia memilih bertemu dengan kedua sahabatnya yang pasti mengerti masalahnya. Evelyn menatap Dipta dan Ega. "Danil semakin parah,
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari