"Hana!" Teriakan menggema di ruangan yang terlihat sepi itu. Danil meletakkan tas kerjanya di meja, lalu beranjak memanggil nama permata hatinya. Biasa putri kecilnya akan berdiri menunggunya pulang, entah di teras atau di ruang tamu. Tapi saat dia masuk, ruang tamu ini terlihat sepi. "Hana! Papa pulang!" Kembali ia berteriak. Tak lama ada jawaban atas teriakannya yang diulang. "Papa!" Dari dalam kamar berlari bocah berusia empat tahun yang tengah memeluk boneka. Tak lupa rambutnya yang panjang dikuncir dua dengan pita yang menjuntai panjang berwarna pink. Poni menutupi dahinya, membuat gadis kecil milik Danil itu begitu menggemaskan. Danil segera meraihnya dalam pelukan dan membawanya berputar-putar. "Ah Papa, pusing." Gadis kecil yang mirip dengan Danil itu tertawa terbahak-bahak