Bab 15

1746 Kata

Michael - Perang Urat Syaraf Aku lebih memilih melihtanya menangis, histeris atau memukulku daripada diam seperti saat ini, sepulangnya dari rumah Ayah, Amalia memilih diam tapi aku tau hatinya penuh dengan amarah dan sakit hati, kelima jarinya tercengkram erat hingga buku-buku jarinya memutih. Aku menepikan mobil lalu mengambil tangannya dan membukanya, terlihat luka lumayan dalam akibat kuku panjangnya, aku mengambil kotak P3K dan berniat membalurkan obat luka agar tidak terkadi infeksi, tapi dia menghalau tanganku seakan menolak untuk menerima pengobatan. "Lia... jangan keras kepala, luka kamu lumayan dalam" kataku sedikit keras, lalu mengambil tangannya lagi. "Lepas Mike, aku nggak apa-apa... jangan lebay" balasnya tanpa ekspresi, aku tau bagaimana hancurnya dia mengetahui Ayah yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN