Suasana cukup bising masih menyelimuti kebersamaan di ruang besuk rutan Dimas ditahan. Di kedua sisi sekaligus di depan dan belakang meja Dimas berhadapan dengan dokter Arland, masih dihuni tahanan lain yang tengah dibesuk oleh saudara maupun keluarga masing-masing. Tak beda dengan yang dokter Arland lakukan, mereka juga mengirim banyak makanan untuk keluarga maupun saudara yang ditahan.
Tahanan di sana tak hanya laki-laki. Sebab perempuan dari yang kiranya berusia di awal tiga puluh tahunan hingga yang berusia di akhir lima puluh tahun, juga ada. Namun untuk tahanan laki-laki, kebanyakan dari mereka masih berusia awal dua puluh tahun dan akhir empat puluh tahun. Dan dari semuanya, Dimas menjadi tahanan yang paling tampan sekaligus bersahaja. Peci putih yang Dika titipkan pada dokter Arl
