Malamnya, Arunika meratapi wajah Dika yang sudah tidur sangat lelap. Menatap wajah tak berdosa Dika bersama pikiran Arunika yang dihiasi adegan ibu Sulis membentak-bentak bocah itu, kenyataan tersebut membuat jantung Arunika seperti ditusuk-tusuk. Rasanya sangat sakit, sekalipun luka itu benar-benar tak berdarah. Arunika merasa tak tega dan memang tak bisa menerima. Bahkan rasa nyaman yang sempat Arunika dapatkan karena tinggal di rumah dokter Arland, langsung hilang tak tersisa. Dokter Arland memang melawan dan menentang keras cara ibu Sulis membuat Arunika tidak nyaman dan itu dengan melukai Dika. Namun pada kenyataannya, ibu Sulis merupakan wanita yang telah melahirkan dokter Arland. Mereka satu paket dan tak mungkin juga Arunika meminta dokter Arland untuk memilih kalau nantinya merek