"AHHH ... mereka akan ke sini," kata laki-laki yang kini menarik pakaian Angel untuk semakin merapat ke tubuhnya. "Bukannya memang begitulah tujuanmu sejak awal?" Angel mengembuskan napasnya kasar. Dia tidak mengenal laki-laki berambut biru gelap dengan bola mata sewarna madu di depannya. Dia tidak mengenalnya. Laki-laki itu pun tidak repot-repot mau memperkenalkan dirinya. Sejak tadi dia hanya terus bicara, lebih tepatnya mengajak Angel bicara dengan senyum manis dan gestur tubuh layaknya sedang menggoda. Padahal kenyataannya, tidak sama sekali. Kata-katanya sangat datar, tatapan matanya pun terlihat dingin. Sekalipun gestur tubuhnya menunjukkan jika dia sedang menggoda, tapi kenyataannya dia hanya bicara biasa saja. "Ah, aku tidak menyangka kau telah menyadarinya." Laki-laki itu be

