ANGEL terbangun dengan napas memburu. Peluh menetes di seluruh kulit wajahnya yang tampak begitu pucat pasi. Tatapannya kosong, menatap lurus ke dalam remang cahaya yang ada di kamar asramanya. Dia ternyata masih hidup. Dia belum mati. Dia hanya sedang bermimpi. Mimpi yang mengingatkannya pada masa lalu, tepat sebelum dia dihidupkan kembali. Rasa sakit langsung menikam bagian dalam kepalanya. Membuatnya meringis sakit dan langsung memegangi keningnya. "Apa yang sebenarnya terjadi denganku?" Angel berharap, apa yang baru saja dia alami benar-benar hanyalah mimpi belaka. Karena jujur saja, suara itu terdengar sangat mengerikan di telinganya. Dia sangat berharap agar tidak pernah lagi mendengar suara mengerikan yang berdengung keras di dalam kepalanya untuk selama-lamanya. Angel mencoba

