Anita merasa dia sangat hangat dalam tidur lelapnya. Mimpi-mimpinya membawa dunianya jauh lebih bahagia. Mimpi bertemu dengan seseorang walau orang itu selalu menyakiti perasaannya. Namun dia percaya sebuah takdir itu akan selalu memihaknya. Disaat dia sedang bermimpi indah, namun sentuhan itu mengganggu dunianya lagi, dia pun membuka kedua matanya. Masih samar-samar, setelah itu dia mencium aroma kopi di dekatnya. Sebuah asap mengepul ke atas, dia masih belum sadar apa yang terjadi padanya. Lalu dia melirik sekitar wilayah kamar. Ya, dia berharap ini adalah kamarnya yang sudah lama dia tempati selama empat bulan. Tapi, sekali lagi dia memastikan kembali, dia merasa tidak asing dengan kamar ini. Ya, kamar yang pernah dia lakukan hubungan dengan seseorang. "Kau sudah bangun?" Suara