Ampunan

1200 Kata

"Iya, Kak," balas Sabine dengan semangat. *** Sementara itu Akhyar yang masih sedih, tampak sedang mengatur perasaannya. Dia dan Patty berada di bagian ruang depan rumah Patty yang penuh dengan alat-alat musik milik Felix suaminya. "Aku hanya sempat memilikinya beberapa saat. Setelah itu dia sudah jadi hak milik orang lain, Patty," isak Akhyar yang duduk di sebuah bangku. Dia tertunduk lesu. Patty yang berdiri menyender di dinding, tak sanggup menahan tangis karena melihat Akhyar yang begitu terpukul. "Relakan, Akhyar. Ini akan jadi awal mula lu perbaiki hidup lu. Hidup baru lu. Bersama anak dan cucu lu kelak. Gua yakin ... mereka memiliki banyak anak ... jangan putus harapan." Patty juga baru mengetahui alasan Akhyar yang dulu sempat memelihara dan memanjakan dirinya tanpa menyentuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN