Akhyar tidak kuasa menolak keinginan putrinya untuk duduk di kelas ekonomi dalam pesawat. Akhyar yang ingin selalu berdekatan dengan Sabine terpaksa harus bertukar tempat duduk dengan ketiga pengawalnya. Para pengawal pun dengan senang hati bertukar tempat di kelas bisnis dengan fasilitas yang sangat wah. Awalnya tentu saja Akhyar terlihat tidak nyaman. Tapi karena dia duduk di antara Sabine dan Niko, dia pun merasa tenang. Apalagi tangan Sabine tidak pernah lepas dari tangannya. Selalu menggenggamnya. “Nanti. Kita bertiga pulang langsung ke rumah adik Papa, Amma Uzma. Mereka sudah siap menyambut kita di sana. Kalian harus kenal dengan keluarga besar Papa. Dan kita harus siap ditanya-tanya. Siap mental. Ok?” Sabine meletakkan kepalanya di lengan Akhyar. “Terutama kamu, Sayang. Harus sia

